Pentingnya
Pendidikan Sex Dalam Pengajaran Di Sekolah
sex
education atau pendidikan seks sangat bagus jika dimasukan kedalam pengajaran
di sekolah, dengan cara memberikan materi berupa pengetahuan tentang fungsi
organ refroduksi dengan disertai penanaman moral etika agar tidak terjadi
penyalahgunaan organ refroduksi. karena,
Pendidikan seks merupakan masalah seumur hidup, dimulai sejak lahir sampai
mati, dimana setiap fase perkembangan berbeda dalam kehidupan seks, tetapi
fase-fase itu merupakan rentetan yang saling berkaitan. Selain itu merupakan
upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan serta membimbing seseorang untuk
dapat memahami dan mendayagunakan potensi dirinya yang berhubungan dengan
fungsi seksualnya sehingga menghasilkan manusia yang dapat menyesuaikan dirinya
serta dapat bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang lain. Fungsi
pendidikan seks adalah untuk menjadikan manusia yang berarti mampu mengadakan
hubungan yang hetero seksual yang normal.
Untuk
membentuk seseorang yang betul-betul
matang yang akan menggunakan seksualitasnya dengan bertanggung jawab dengan
demikian membawa kebahagian bagi diri sendiri dan lingkungan.
Pendidikan
sex merupakan pengetahuan yang perlu diketahui oleh setiap individu sejak dini
baik laki-laki maupun perempuan untuk kebahagian hidup dan keharmonisan dalam
lingkungannya. Dengan pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh individu tentang
seks, maka ia akan lebih matang dan dewasa dalam menjalani kehidupannya.
Dengan
demikian perlu pendidiakan seks sejak dini untuk membantu agar terhindar dari
pengaruh seks yang menyimpang dan keluar dari jalur agama, pornografi dan aksi
lebih berbahaya dari pada narkoba itu dapat merusak seluruh jaringan otak dan
untuk mendapatkan hal yang berbau porno sangat mudah dan murah cukup dengan
membuka internet saja sudah dapat diakses maka, kembali kepada diri kita
bagaimana agar kita tidak terjerumus kedalam hal tersebut.
Perlu
kita ketahui, dalam diri setiap manusia memiliki aspek yang harus di asah atau
di kembangkan agar menjadi genarasi manusia yang bermoral dan berilmu yaitu;
1.
aspek kognitif yaitu potensi kemampuan, dimana intelegensi (kecerdasan) yang
menjadi pusat perkembangannya, karena pada dasarnya setiap manusia diberi modal
dasar yaitu akal yang perlu dikembangkan, sehingga mampu berpungsi secara
optimal.
2.
aspek afektif yaitu sikap atau prilaku yang lahir sebagai pengalaman dari hasil
pendidikan, karena melalui pendidikan dan pembinaan yang sesuai manusia menjadi
berkepribadian mulia.
maka
bentuk pendidikan seks yang dapat diterapkan adalah
1.
Menanamkan
jiwa maskulin bagi anak laki-laki dan feminim bagi anak perempuan. Sejak dini
anak-anak perlu dikenal identitas dirinya dengan mendidik bermain, berbicara
dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya. Peran orang tua dalam hal ini
sangat menentukan. Jika anak dibiarkan bersikap seperti lawan jenisnya, maka
setelah ia dewasa akan terjadi penyimpangan seksual yaitu homoseksual atau
lebih.
2.
Membiasakan
anak bersopan santun. seorang anak yang telah mencapai usia sekolah harus
diajarkan sopan santun dalam bergaul.
3.
Memisahkan
tempat tidur. Ketika anak sudah mencapai 10 tahun, orangtua diperintahkan untuk
memisahkan tempat tidur anak perempuan dari anak laki-laki jika tempat tidur
mereka tidak dipisahkan, sementara mereka mulai beranjak dewasa maka
dikhawatirkan terjadi perbuatan yang tidak senonoh.
4.
Membiasakan
berpakaian sesuai ajaran islam. Orang tua harus mengenalkan anak-anaknya untuk
berpakaian menutup auratnya. Pakaian seronok dan seksi akan menimbulkan pikiran
yang kotor bagi orang yang melihatnya. Timbulnya pelecehan seksual biasanya
diawali karena cara berpakaian yang mengandung nafsu birahi.
5.
Memberikan
informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seks. Pendidikan sek harus
diinformasikan kepada anak yang sedang memasuki masa akil balig yakni mengenai
ihtilam dan haid. Ihtilam yaitu peristiwa psiologis yang terjadi pada seorang
manusia yang berupa mimpi dan disertai dengan memancarkan sperma ihtilam
terjadi pada anak laki-laki berusia sekitar umur 14-15 tahun. Sedangkan bagi
anak perempuan masa aqil balig ditandai dengan haid pada usia sekitar 11-13
tahun.
Demikian
sebuah artikel yang saya tulis, mudah-mudah bermanfaat bagi kita semua. Mari kita
perangi dan hindari pornografi dan porno aksi karna itu dapat membuat generasi
yang bodoh, malas, tidak bermoral dan membunuh karakter setiap manusia.